Di era zaman yang modern ini, inovasi mengenai teknologi yang semakin maju memang tidak ada habisnya. Internet of things adalah salah satu ide mengenai teknologi canggih di masa depan yang diperkirakan akan benar-benar terealisasi pada tahun 2020. Namun sebelumnya, apa sih yang dimaksud dengan Internet of Things itu?
Dari berbagai sumber yang telah saya baca, memang belum ada
definisi pasti mengenai Internet of Things, namun bisa dikatakan Internet of
Things adalah dimana berbagai macam alat keperluan sehari-hari atau benda-benda
disekitar kita yang bisa saling berkomunikasi dan terhubung lewat jaringan internet.
Singkatnya, benda-benda disekitar kita
seluruhnya dikendalikan melalui jaringan internet.
Contoh sederhana implementasi dari Internet of Things adalah
kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan
minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi. Terlihat
sederhana, namun teknologi seperti ini sangat canggih bukan?
Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan
oleh Kevin Ashton pada tahun 1999 di salah satu presentasinya. Kini banyak
perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things seperti : Intel, Microsoft, Oracle, dan lain-lain.
Untuk lebih jelasnya mengenai pengertian Internet of Things bisa dilihat di video ini
Jadi, bagaimana sih Internet of Things itu dapat bekerja?
Cara Kerja Internet of Things yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi pemrograman yang dimana tiap-tiap perintah argumennya menghasilkan sebuah interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur tangan manusia dan dalam jarak berapa pun.Internet lah yang menjadi penghubung di antara kedua interaksi mesin tersebut, sementara manusia hanya bertugas sebagai pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung.
Tantangan terbesar dalam mengkonfigurasi Internet of Things ialah menyusun jaringan komunikasinya sendiri, yang dimana jaringan tersebut sangatlah kompleks, dan memerlukan sistem keamanan yang ketat. Selain itu biaya yang mahal sering menjadi penyebab kegagalan yang berujung pada gagalnya produksi.
Pembagian Internet of Things |
Internet of Things itu sendiri nantinya akan dibagi ke dalam beberapa sektor, yaitu :
1. Sektor Pembangunan
2. Sektor Energi
3. Sektor Rumah Tangga
4. Sektor Kesehatan
5. Sektor Industri
6. Sektor Transportasi
7. Sektor Perdagangan
8. Sektor Keamanan, dan
9. Sektor Teknologi dan Jaringan
Sedangkan untuk manfaat nya, Internet of things ini pasti akan sangat berguna nantinya, serta mempermudah umat manusia dalam melakukan kegiatan/aktivitas sehari-hari. Informasi akan diproses lebih cepat dikarenakan benda-benda disekitar kita yang bisa saling berkomunikasi.
Contoh lainnya adalah jika sebuah mobil yang dapat memberitahukan tentang tekanan ban, sehingga apabila ban mobil tersebut kurang angin/bocor maka akan segera diberitahu melalui SMS atau email kepada pemiliknya agar segera menambah angin/menambalnya.
Setiap hal pasti memiliki pro & kontranya sendiri. Namun, apakah Internet of Things ini tidak memiliki kelemahan? Tentu ada.
Sejatinya setiap perangkat yang terkoneksi ini saling terhubung dengan menggunakan berbagai macam cara, mulai dari WiFi/Ethernet jarak jauh menggunakan IP protocols, Bluetooth jarak dekat yang hemat daya, NFC, dan jaringan radio berjarak menengah lainnya.
Di baliknya, tersembunyi potensi ancaman terhadap keamanan data, keamanan fisik, keamanan dari perangkat, regulasi, privasi, enkripsi, otentikasi, dan segudang ancaman lain yang perlu ditangani. Internet of Things harus dibekali dengan sistem keamanan yang kuat agar hal-hal seperti ini tidak terjadi.
Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri lagi Internet of Things ini merupakan teknologi yang sangat dibutuhkan dalam waktu dekat ini karena memberikan banyak manfaat baik untuk individu, perusahaan, maupun kelompok lainnya. Tidak lupa dengan dibekali oleh sistem keamanan yang ketat agar Internet of Things ini dapat bekerja secara maksimal.
Referensi :
http://teknojurnal.com/definisi-internet-of-things/
https://id.wikipedia.org/wiki/Internet_of_Things
http://inet.detik.com/read/2015/09/18/094843/3022285/319/ancaman-di-balik-geliat-internet-of-things
0 komentar:
Posting Komentar