Kamis, 03 Januari 2019

Buku-buku yang Dibaca Tahun 2018




Tahun 2018 merupakan tahun yang cukup sibuk bagi saya. Mulai dari menyelesaikan skripsiyang alhamdulillah akhirnya selesai, hingga ke masalah pekerjaanyang masih perlu banyak pertinjauan guna menuju ke arah yang lebih baik. Namun, justru di tahun ini lah minat baca saya menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Aneh memang. Mindset saya seperti sudah berubah. Pada tahun ini saya merasa lebih sensitif terhadap lingkungan saya. Saya jadi lebih banyak bertanya-tanya mengenai satu hal dan lainnya. Hingga akhirnya saya menemukan beberapa jawaban dari pertanyaan melalui buku-buku yang saya baca di tahun ini. Memang tidak semuanya dapat terwakili, namun saya bersyukur karena mendapat banyak hal baru ketika menjelajah dunia melalui buku. Berikut buku-buku yang saya baca di tahun 2018 :

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan

Penulis : Prof. R. Slamet Iman Santoso
Penerbit : Sinar Hudaya
Tahun Terbit : 1977

Saya cukup beruntung mendapatkan cetakan pertama buku ini dari kios buku bekas Jakarta. Ya meskipun harganya cukup mahal sih, tapi saya tidak merasa rugi. Buku ini cukup tipis namun di dalamnya terkandung muatan yang berat sekali bagi saya. Membahas secara ringkas namun tuntas mengenai sifat berpikir manusia, hingga penjelasan perkembangan pengetahuan manusia dari zaman ke zaman, mulai dari zaman purba, abad pertengahan, hingga zaman modern. Membaca buku ini membuat saya tertarik mengenai ilmu filsafat. Ngomong-ngomong, ini merupakan buku paling lawas yang saya baca hingga saat ini (dalam bentuk fisik).


 
Kata-kata filsuf banget nih!

Teater Boneka

Teater Boneka

Penulis : Ayu Rianna, Orinthia Lee, Emilya Kusnaidi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2014

Teater Boneka. Melihat sekilas sampul buku ini membuat saya langsung membayangkan betapa indahnya pertunjukkan teater boneka yang sudah sangat sulit ditemui di tahun 2018. Dan benar saja, novel ini menceritakan tentang perjuangan seorang gadis bernama Erin yang harus berjuang mempertahankan Teater Boneka Poppenkast warisan ayahnya di tengah pengaruh budaya barat. Sangat seru, ceritanya cukup ringan untuk diikuti dan membuat pembacanya ingin menyaksikan teater boneka secara langsung. Novel ini merupakan hasil dari Gramedia Writing Project. Meskipun novel ini disusun oleh tiga penulis, namun saya tidak merasakan perbedaan gaya penulisan yang cukup signifikan di antara ketiganya. Alur novel berjalan dengan baik seakan-akan hanya ditulis oleh satu penulis saja.

Salah satu kutipan terfavorit

·     Jalur Gaza : Tanah Terjanji, Intifada, dan Pembersihan Etnis

Jalur Gaza

Penulis : Trias Kuncahyono
Penerbit : Kompas Media Nusantara
Tahun Terbit : 2009

Membaca buku ini membuat perasaan saya senang sekaligus sedih. Senang karena membayangkan pekerjaan seorang jurnalis yang penuh cerita tak terlupakan di pekerjaan sehari-harinya, namun juga sedih karena ikut merasakan betapa pedihnya penderitaan bangsa Palestina selama beberapa dekade terakhir. Jurnalis Kompas ini berhasil menceritakan dengan baik situasi nyata yang dialaminya saat berjuang mendokumentasikan berita konflik di Jalur Gaza. Selain itu, buku ini juga menceritakan beberapa sejarah perang di Timur Tengah yang sangat menarik untuk dibaca.

Melawan ketidakadilan!



 

Strategi Media Relations

Strategi Media Relations

Penulis : Agus Sudibyo
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun Terbit : 2014

Cover bukunya yang berwarna jingga langsung membuat saya tertarik untuk melihatnya. Perasaan saya menjadi lebih senang lagi setelah mengetahui buku ini tentang jurnalistik. Membaca buku ini membuka wawasan pembaca menjadi lebih luas mengenai mekanisme kerja media. Di dalam buku ini juga dijelaskan mengenai bagaimana membangun relasi dengan media bagi narasumber, kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi wartawan, hingga bagaimana cara bersikap lebih professional sebagai wartawan.

Ensiklopedis

Jalan Raya Pos, Jalan Daendels

Jalan Raya Pos, Jalan Daendels

Penulis : Pramoedya Ananta Toer
Penerbit : Lentera Dipantara
Tahun Terbit : 2005

Tidak diragukan lagi buku-buku karya Pramoedya Ananta Toer memang salah satu yang terbaik di negeri ini. Lewat buku ini, Pram menuturkan sisi paling kelam dari pembangunan jalan yang membentang di daratan utara Pulau Jawa. Jalan yang biasanya selalu ramai dilalui ketika musim mudik tiba itu dituturkan secara cukup rinci per daerahnya. Tentunya berdasarkan data yang aktual karena buku ini bukan merupakan novel seperti yang biasa Pram tulis.

Jurai : Kisah Anak-anak Emak di Setapak Impian

 
JURAI
 Penulis : Guntur Alam
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2013

Menceritakan perjuangan seorang anak bungsu yang terlalu cepat menjadi tulang punggung keluarga setelah kematian ayahnya. Penuh dengan lika-liku kehidupan, dan menurut saya cukup banyak drama pada novel ini. Keluarga, persahabatan, dan percintaan mewarnai isi novel ini. Bagian yang paling saya suka pada novel ini adalah ketika Catuk (karakter utama) dan kakak-kakaknya berusaha mengumpulkan uang untuk membeli sepatu baru saat perlombaan lari. Cinta monyet Catuk dengan lawan mainnya pun cukup menggelitik, khas anak remaja yang baru merasakan jatuh cinta.. hahaha. Saya juga dibuat ketawa-ketawa sendiri di dalam KRL ketika membaca bagian komedi novel ini, tepatnya ketika lawakan teman-teman Catuk yang sedang berusaha menghiburnya. Selain itu juga banyak istilah-istilah Melayu yang baru saya ketahui setelah membaca novel ini.

Salah satu kutipan favorit

101 Korean Food Guide

101 Korean Food Guide
Penulis : Olivia Kristie
Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun Terbit : 2015

Sesuai judulnya yang memakai angka 101, buku ini membahas mengenai makanan Korea dari dasar. Mulai dari cara makan, memesan makanan, sikap ketika dan setelah makan, menu-menu makanan di Korea, dan lain-lain. Buku ini full-color sehingga membuat pembacanya tidak bosan. Membaca buku ini membuat saya cukup ngiler untuk ingin mencobanya, namun di lain sisi saya menjadi lebih bersyukur karena merasa makanan Indonesia lebih baik. Di bagian akhir buku, terdapat semacam kamus mini untuk belajar bahasa Korea (Hangul) dan beberapa kosa kata yang berhubungan dengan makanan. Ngomong-ngomong, saya punya 2 salinan dari buku ini. Tapi yang satunya sudah diberikan kepada seseorang.. hehe.

Salah satu bagian favorit, extreme food

Talk More

Talk More
Penulis : Puthut S.A
Penerbit : Kaysamedia
Tahun Terbit : 2011

Buku yang merupakan produk asli dari Pare, Kediri yang juga merupakan kampung dari ayah saya. Saya membeli buku ini ketika mengikuti kursus bahasa Inggris di Pare selama 2 minggu. Buku ini berisi ekspresi sehari-hari dalam bahasa Inggris. Saya diwajibkan menghapal ekspresi dalam buku ini, satu halaman per hari untuk kelas subuh. Ya, bayangkan saja setelah shalat subuh berjamaah di camp, saya dan teman-teman diwajibkan menghapal setidaknya belasan ekspresi dalam bahasa Inggris. Kalau tidak hapal? Yes, we have to f*ck the floor (push up), atau paling parahnya kita disuruh jump to the river yang berada di dekat camp oleh coaches. Masa-masa indah.. hahaha.

Salah satu ekspresi favorit

ASEAN Escape

ASEAN Escape

Penulis : Hendra FU
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2015

Cerita perjalanan seorang traveler yang menjelajah 10 negara ASEAN. Seru, pembaca seakan dibawa menjelajah 10 negara ASEAN secara langsung. Jika selama ini traveler hanya mengunjungi tempat-tempat yang mainstream seperti Merlion di Singapore atau berbelanja murah di Bangkok, ternyata masih banyak tempat-tempat anti-mainstream yang dapat kita kunjungi di negara ASEAN. Pembaca diajak melihat ASEAN dari kacamata yang berbeda. Beberapa fakta dan sejarah setempat pun disematkan dalam buku ini, sehingga wawasan mengenai negara-negara tetangga Indonesia ini pun akan kita dapatkan.

Candi dan Patung di Myanmar

 

Kitab Komik Sufi 2

Kitab Komik Sufi 2
Penulis : Ibod
Penerbit : Muara, Gramedia
Tahun Terbit : 2014

Merupakan seri kedua dari Kitab Komik Sufi. Meskipun saya belum membaca seri pertamanya karena kehabisan, namun kumpulan komik strip ini sangat menarik untuk dibaca. Saya sendiri pun hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit saja untuk melahap habis 160 halaman buku. Salah satu rekor tercepat saya menghabiskan isi buku. Sederhana, namun sarat akan pesan moral dan makna kehidupan. Begitulah kira-kira isi dari buku komik ini.

Bagian Ter-favorit

Kelt Kuno

 
Kelt Kuno
Penulis : Jen Green
Penerbit : Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun Terbit : 2011

Setelah sekian lama akhirnya saya membeli majalah lagi. Beberapa tahun ke belakang memang lebih sering membaca majalah online dibanding membeli dalam bentuk fisik yang harganya lumayan menguras kocek. Saya memang selalu kagum dengan seni dan budaya dari peradaban kuno, seperti yang ada dalam majalah dari National Geographic ini. Kelt kuno, peradaban tertua dari daratan Eropa ini memiliki segudang cerita yang membuat saya kagum.

Ternyata tradisi Halloween sudah ada sejak peradaban Kelt Kuno, loh!

Pekan Sinema Jepang 2018

Pekan Sinema Jepang 2018
Entahlah saya harus menyebut ini apa, namun buku ini merupakan majalah mengenai film-film yang ditayangkan pada Pekan Sinema Jepang 2018 di Jakarta. Pada tahun-tahun sebelumnya, Pekan Sinema Jepang atau lebih dikenal JFF (Japan Film Festival) hanya memberikan selembaran kertas saja yang akan dicap ketika selesai menonton, namun pada tahun ini mereka memberikan majalah panduan. Majalah ini menggunakan dual bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Berisi tentang sinopsis, daftar cast, dan informasi mengenai film dan sutradaranya. Lumayan membantu saya untuk mengetahui tentang film-film Jepang favorit tanpa harus mondar-mandir ke situs Mydramalist.


Sunny (2018). Satu-satunya film yang saya tonton di JFF tahun ini.

 

Misteri Kota Lautan Api

 
Misteri Kota Lautan Api

Penulis : Yovita Siswati
Penerbit : Kiddo
Tahun Terbit : 2015

Cara asyik belajar sejarah Indonesia. Itulah yang ada di pikiran saya ketika melihat buku ini. Benar saja, novel ini selain menyajikan cerita misteri yang cukup ringan untuk diikuti, juga berisi mengenai sejarah kota Bandung serta beberapa peristiwa sejarah yang terjadi. Beberapa alur terasa sangat cepat dan sederhana. Memang, novel ini seperti dikhususkan untuk anak remaja. Satu hal yang sangat disayangkan pada novel ini adalah saya tidak menemukan kutipan yang bagus ketika membacanya. Namun tidak mengurangi jalannya cerita yang sangat asyik untuk dibaca.

Penjelasan sejarah yang asyik

Ok, saya rasa sudah cukup panjang artikel mengenai buku-buku yang saya baca di tahun 2018. Sebenarnya masih ada beberapa judul buku lagi yang akan saya tulis di Part 2. Ngomong-ngomong, gimana dengan daftar buku yang kamu baca di 2018 nih?

0 komentar:

Posting Komentar